Terra Motors Corporation (Terra), perusahaan kendaraan elektrik berbasis di Tokyo, Jepang, berambisi menggantikan angkutan umum roda tiga konvensional yang saat ini masih banyak digunakan di kota-kota di Asia Tenggara.
Dalam keterangan perusahaan beberapa waktu lalu dikatakan, Terra akan mulai memproduksi baterai untuk kendaraan elektrik roda tiga buatannya tahun ini sebagai pengganti sejenis tuk tuk di Asia Tenggara.
Perusahaan yang berdiri sejak April 2010 tersebut mengaku telah memiliki dua pabrik perakitan di Vietnam dan Filipina. Terra juga sudah menyiapkan sebuah model kendaraan roda tiga listrik yang disebut sebagai EV Tricycle Taxi yang dalam waktu dekat akan diluncurkan.
Menurut Terra, EV Tricycle sangat pantas menjadi pengganti kendaraan transportasi kecil di Asia Tenggara yang masih menggunakan mesin 2-tak yang tak lagi ramah lingkungan dan bising.
Terra optimis produk kendaraan buatannya bisa bersaing dengan model angkutan sejenis yang menggunakan basis bahan bakar CNG atau LPG. Bahkan dua tahun ke depan perusahaan ini berkeyakinan menjadi penjual kendaraan roda tiga elektrik terbesar di dunia.
Target Terra tidak terlalu berlebihan mengingat selain Vietnam dan Filipina, di Asia Tenggara ada di RI dan Thailand yang memiliki pasar besar untuk kendaraan roda tiga.
Dengan panjang 3,3 meter dan lebar 1,47 meter, EV Tricycle bisa mengakut empat penumpang (tidak termasuk pengemudi) dengan posisi duduk saling berhadapan. Disokong baterai lithium ion yang bisa diisi penuh dalam dua jam, EV Tricycle mampu menjelajah sejauh 50 km daam kecepatan 50 km/jam.
Di Indonesia, EV Tricycle pantas menggantikan Bajaj dan Bemo yang bereda di Jakarta, atau Bentor yang popular di Medan. Dan, angkutan umum masyarakat itu bisa menarik bagi pengusaha angkutan jika saja harganya terjangkau.
Untuk diketahui, sejauh ini Terra akan menjual EV Tricycle dengan harga per unit 6.300 dolar AS atau sekitar Rp 9,7 juta.
Untuk itu, perlu dukungan serius dari pemerintah agar kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan ini bisa diaplikasi. Setidaknya, Indonesia bisa meniru kebijakan pemerintah Filipina yang hingga 2016 akan membebaskan kota-kotanya dari polusi yang diciptakan angkutan umum tak ramah lingkungan.Via : dapurpacu.com