Sunday, 2 February 2014

Prospek 152 Juta Mobil Berakses Internet di Tahun 2020


Mobil, sejak beberapa tahun terakhir, bukan lagi hanya sebagai alat transportasi, melainkan telah menjadi rumah dan kantor kedua bagi pemiliknya. Sebagian waktu dihabiskan bersama mobil untuk melakukan perjalanan, baik dari rumah ke kantor maupun sebaliknya, termasuk ke tempat tujuan lain.



Nah, agar bisa terus memperoleh informasi dan hiburan, pemilik mobil menambahkan peranti yang bisa langsung terakses ke internet. Produsen mobil pun mengikuti. Kini, semakin banyak produsen memasang peranti akses internet untuk model-model terbaru. Tren ini terus berkembang. Menurut IHS Automotive yang dikutip Bloomberg, pada 2020 jumlah mobil yang bisa langsung terakses ke internet di seluruh dunia mencapai 152 juta.



Alhasil, perusahaan peranti keras elektronik yang selama ini cuma bermain di sektor komputer, ponsel pintar, dan tablet kini merambah ke otomotif. Mereka menawarkan berbagai kebutuhan konsumen mobil yang membuat interior mobil semakin menarik dan sangat variatif. Antara lain, sistem navigasi dengan gambar 3 dimensi (3D), infotainment, kelengkapan lain yang memudahkan kerja pengemudi plus untuk meningkatkan keamanan serta keselamatan. 



80 juta

Produsen chip atau elektronik makin ngiler ingin merasakan nikmatnya industri otomotif. Pasalnya, jumlah mobil yang diproduksi setiap tahun secara global mencapai lebih dari 80 juta unit. Sementara konsumen ponsel pintar atau tablet premium mulai jenuh.



Karena itu, Samsung yang sekarang menjadi raksasa dunia untuk ponsel pintar dan tablet segera menggarap pasar infotainment mobil. Sebelumnya, yang sudah gencar merasakan nikmatnya pasar otomotif adalah NVIDIA, produsen prosesor untuk kartu grafis dengan tayangan gambar yang sangat tajam, beresolusi tinggi, dan 3D. 



Hal yang sama juga telah dilakukan oleh Intel Corp, raksasa produsen prosesor di dunia. Perusahaan raksasa peranti lunak Microsoft sudah berkolaborasi dengan Ford menciptakan MyFord Touch untuk sistem dengan perintah suara. Begitu juga dengan Apple dengan Siri dan terakhir Google membawa sistem operasi Android ke mobil berkolaborasi dengan GM, Audi, Honda, dan Hyundai bersama NVIDIA.



Produsen mobil juga merespons rayuan industri elektronik. Buktinya, pada Consumer Electronics Show (CES) yang berlangsung saat ini di Las Vegas, 9 merek mobil, termasuk Audi, Toyota, Lexus, Ford, dan Chevrolet, mengambil bagian. Sedangkan tahun lalu, 11.000 dari 150.000 pengunjung, terdiri dari mereka yang berkecimpung pada bisnis elektronika otomotif.



Tizen
Laporan terbaru, Samsung kemungkinan akan memanfaatkan keunggulan produknya, yaitu chip memori, kamera, dan layar kristal (LED atau AMOLED) agar diadopsi di mobil. Bahkan, Samsung bekerja sama dengan Intel Corp menggunakan peranti lunak terbuka, Tizen, untuk mengoperasikan ponsel pintar tablet dan TV pada mobil.



Teknologi baru Samsung yang menarik digunakan pada mobil nantinya adalah layar kecil transparan yang bisa menayangkan peta dan informasi pada kaca tanpa mengganggu penglihatan pengemudi dan penumpang ke arah luar. Bahkan, mobil juga bisa dipasang sensor untuk memantau kesehatan penumpang, memilih musik sesuai dengan mood pengemudi, dan menganalisis lalu lintas untuk mencari rute lebih baik.



Cukup menarik, teknologi infotainment itu tidak terintegrasi atau terpisah dari sistem kelistrikan mobil, khususnya yang mengatur kerja mesin dan mobil. Dengan demikian, bila ada yang usil atau meretas, tidak akan menimbulkan masalah besar.



Dasbor digital
NVIDIA kemarin melaporkan, dengan produk terbarunya, prosesor Tegra K1—dilengkapi dengan kamera—bisa digunakan pada mobil sebagai Advance Drive Assistence System (ADAS) untuk mendeteksi pejalan kaki, blind spot, marka dan jalur jalan, serta memberi peringatan kepada pengemudi melalui kamera yang dipasang di dasbor.



“Untuk memproses kerja sensor dan kamera di mobil, NVIDIA akan menggunakan teknologi superkomputer,” jelas Taner Ozcelik, Wakil Presiden dan General Manager of the Automotive Business NVIDIA, dalam rilisnya.



Ditambahkan, prosesor Tegra 1 juga menghasilkan gambar yang tajam, grafik 3D foto sesungguhnya. Untuk ini, NVIDIA menggunakan Material Definition Language. Dengan cara ini, layar panel instrumen dan sistem infotainment bisa ditampilkan sesuai dengan selera atau keinginan pemilik mobil. 



Mereka bisa memilih tampilan dengan latar belakang tembaga, titanium, dan aluminium sampai jahitan kulit dan serat karbon. Untuk ini, NVIDIA menyediakan pustaka render foto realistis yang sangat banyak. Alhasil, konfigurasi kokpit digital bisa ditampilkan dengan berbagai keinginan tanpa batas.
Via : kompasotomotif